Autisme bukanlah suatu penyakit berbahaya yang membuat anak yang mengalami autisme tidak mampu melakukan suatu hal. Autisme merupakan ketidakmampuan anak dalam berkembang secara menyeluruh. Ciri khas yang sering ditemukan biasanya terlihat sejak anak tersebut masih kecil dan mengalami ketidakmampuan berkomunikasi dengan sekitar. Dampak yang dapat ditimbulkan dari autisme dapat dirubah dengan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap autisme, diagnosa yang dilakukan lebih awal, serta penanganan yang tepat. Anak yang mengalami autisme biasanya akan kesulitan dalam berkomunikasi dan melakukan suatu hal, rasa ingin tahu yang rendah, dan rendahnya kemampuan dalam segi motoris dan sensoris. Anak yang mengalami autisme sebenarnya dapat dirawat. Bunda harus mempunyai kesabaran yang lebih dalam menghadapi anak yang mengalami autisme. Pemberian nutrisi pendamping sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. manfaat madu dapat dipilih sebagai nutrisi pendamping bagi anak yang mengalami autisme.
Bahan alami dari madu sangat aman dikonsumsi rutin setiap hari untuk anak-anak. Rasa yang manis menjadi magnet tersendiri untuk anak yang menggunakan madu untuk nutrisi pendamping pertumbuhan mereka. Madu dapat dikonsumsi secara langsung, atau dengan dicampurkan pada makanan dan minuman anak, seperti bubur, air putih, dan susu. Madu telah dipercaya secara turun temurun sejak zaman nenek moyang untuk mengobati berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan tubuh anak. Banyak penelitian telah membuktikan madu dengan banyak manfaat bagi tubuh sangat aman dan tidak memberikan efek samping apapun meski dikonsumsi setiap hati, terutama untuk anak-anak.
Anak yang mengalami autisme akan lebih sering terserang penyakit dan infeksi karena memiliki sistem imunitas atau daya tahan tubuh yang rendah. Konsumsi madu yang rutin mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Kandungan asam amino dan antioksidan pada madu mampu meningkatkan kemampuan sel dalam membentuk antibodi atau imunitas tubuh sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh anak. Kandungan anti-bakteri yang terdapat pada madu pun mampu melawan bakteri dan menyembuhkan infeksi akibat luka. Pemberian madu kepada anak akan mempercepat proses penyembuhan sakit anak, seperti batuk, flu, pilek, dan demam. Madu juga mampu menurunkan tingkat kegelisahan anak, sehingga anak menjadi lebih tenang dan sikap hiperaktif yang sering dialami anak yang mengalami autisme akan berkurang. Anak akan menjadi lebih mudah tidur dan beristirahat dengan optimal, sehingga proses penyembuhannya akan lebih cepat.
Selain itu, madu juga dapat meningkatkan nafsu makan anak sehingga akan meningkatkan berat badan anak. Madu membantu penyerapan sari makanan sehingga kebutuhan nutrisi anak untuk pertumbuhan dan perkembangannya dapat terpenuhi. Madu juga berperan dalam nutrisi pertumbuhan tulang, gigi, dan perkembangan otak. Madu membantu memperbaiki fungsi otak dalam mengembangan sistem motorik anak dari dalam tubuhnya. Madu tidak hanya untuk anak yang mengalami autisme, namun anak yang sedang dalam proses pertumbuhan pun dapat mengkonsumsi madu secara rutin. Selamat mencoba khasiat madu.